Penulis: Eri Wiharni. Editor : Fransisca Ajeng Handayani
Pandemi corona menyebabkan pembelajaran di sekolah harus dilakukan melalui daring. Guru dan peserta didik bekerja, belajar dan beribadah di rumah atau istilah kerennya WFH (Work From Home). Tidak terasa sudah satu bulan WFH berlangsung dan bahkan diperpanjang hingga akhir semester genap tepatnya hingga Juni 2020. Kondisi seperti ini memberi kesempatan bagi guru untuk lebih kreatif dalam memberikan pembelajaran daring. Berbagai cara dilakukan dengan menggunakan berbagai macam aplikasi yang bisa digunakan oleh semua peserta didik dari berbagai penjuru tanah air. Metode pembelajaran diterapkan untuk mencapai kompetensi pembelajaran dan mengusahakan lebih variatif. Apalagi pembelajaran daring tetap harus memenuhi ketiga komponen penilaiaan yaitu pengetahuan (kognitif), keterampilan dan sikap (afeksi).
Penilaian pengetahuan bisa dilakukan dengan memberi tugas dan Guru mengoreksi serta memberi umpan balik dan motivasi agar peserta didik tetap semangat, stay at home, stay save, stay healthy. Penilaian keterampilan juga bisa dilakukan sesuai dengan kompetensi pembelajaran. Seperti yang dilakukan pada pelajaran Prakarya Kewirausahaan Bisnis Kuliner, kebetulan saat ini materi Bisnis kuliner adalah pengolahan telur dan bertepatan dengan suasana Paskah yang tidak bisa dirayakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Peserta didik tentunya juga sangat berharap bisa mengikuti berbagai lomba yang diadakan saat Paskah seperti menghias telur, mencari telur dan lainnya. Dalam pembelajaran daring Guru memberikan tugas yaitu menghias telur rebus. Perlu diketahui bahwa pada pertemuan sebelumnya, peserta didik sebagai calon pengusaha kuliner telah membuat proposal usaha pembuatan dan pengolahan telur untuk makanan sebagai benteng tubuh melawan corona. Mereka juga diberi tayangan video “seni menghias telur rebus” yang dikirim melalui aplikasi google classroom. Berdasarkan hasil survey kecil yang dilakukan oleh Guru, ternyata dari 38 orang ada 33 orang yang memberikan respon ingin belajar menghias telur rebus melalui daring.
Untuk mewujudkan keinginan para calon pengusaha kuliner tersebut, maka Guru memberikan kesempatan belajar menghias telur rebus di rumah. Peserta didik diperbolehkan berkolaborasi dengan anggota keluarga di rumah misalnya orangtua, adik dan kakak. Selama dua jam pelajaran (90 menit), menghias telur rebus dengan bahan-bahan makanan yang ada di rumah. Kemudian karya apik mereka dikirim melalui grup WA bisnis kuliner X-A4, A5, A6, A7 agar teman yang lain mendapat inspirasi dari karya temannya dan memberikan apresiasi atas karya teman lainnya. Cerita keseruan menghias telur daring dengan sang mama juga dituliskan oleh salah satu peserta didik:
Selasa, 14 April 2020 adalah hari pertama sekolah online setelah liburan paskah. Hari ini dijadwalkan pelajaran Prakarya Kewirausahaan Bisnis Kuliner dan agendanya adalah menghias telur. Selain masih dalam suasana paskah, tetapi kebetulan bertepatan dengan materi tentang telur asin. Sebuah kebetulan yang sangat menyenangkan karena membangkitkan semangat lebih untuk melaksanakannya.
Karna di rumah saja, aku meminta bantuan mama untuk menghias telur bersama. Kami mencari-cari bahan makanan yang ada di rumah dan yang bisa digunakan sebagai hiasan telur. Setelah berunding dan menemukan bahan, kami mulai merealisasikannya. Kami menggunakan mie hitam, cabai, wortel, daun kol, dan tentunya telur rebus sebagai bahan utamanya. Tidak perlu lama untuk membuat telur rebus tersebut menjadi manusia gua karena memang prosesnya yang tidak sangat rumit. Setelah karya saya selesai, saya langsung mengabadikannya dan mengumpulkannya lewat grup WA.
Pelajaran PK hari ini sangat menyenangkan karena bisa memanfaatkan waktu kebersamaan saya dengan mama dan juga mengasah kreativitas saya. (Gaby, X-A6)
Semoga proses yang telah mereka lalui menjadikan mereka pengusaha kuliner yang berhasil, yang selalu peduli dan menyayangi keluarga.