Kegiatan edu fair ini sebagai ajang perkenalan dan memberikan informasi mengenai perguruan tinggi kepada orang tua dan peserta didik SMA Dempo. Ada 60 perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan ini. Masing-masing perguruan tinggi mendapat kesempatan untuk mempresentasikan mengenai profil dan keunggulan dari institusi pendidikan tersebut di kelas XI dan XII. Selain itu juga ada kegiatan pameran yang dapat dikunjungi siswa, orang tua dan umum di lapangan basket SMA Dempo.
Di Dempo saya tak banyak menghafal, tak banyak mengingat rumus, dan tentu saja tak hanya belajar di kelas. Di SMA Dempo saya banyak menyimak cara dan tuturan yang disampaikan bapak-ibu guru, saya belajar tentang kedisipinan, belajar tentang kejujuran, belajar tentang menghormati orang yang harus kita tuakan. Dari teman-teman dengan berbagai latar belakang saya belajar berinteraksi dan saling respek serta membangun solidaritas. Dari almarhum Pak Sakip (penjaga sekolah paling senior di jaman saya), saya belajar tentang kesetiaan dan ketulusan. Dari OSIS Dempo saya belajar berorganisasi.
Bila saya refleksikan kembali semuanya, saya baru sadar perjalanan saya sejauh ini ternyata dimulai dari SMA Dempo. Masa akil balig di jaman SMA ini rupanya tempat belajar saya dan tanpa sadar Dempo adalah tempat saya mengasah daya pikir, membangun perilaku yang baik dan sikap integritas. Buat saya, Dempo adalah sekolah plus. Sekolah luar-dalam.