Aku Menemukan Diriku!

Penulis: Mauritia Dian Adiningtyas, S.Pd.
Halo, Dempoers!
Pernahkah kalian merasa bingung dengan diri sendiri? Atau merasa belum tahu siapa sebenarnya diri kalian? Jika iya, percayalah kalian tidak sendirian. Proses menemukan diri adalah perjalanan panjang yang tak pernah instan. Saya pun, sebagai penulis sekaligus guru Bimbingan dan Konseling, masih dan akan terus berjalan di proses ini.
Menemukan diri sejati bukanlah perjalanan satu atau dua tahun. Ini adalah proses seumur hidup. Sebab manusia terus bertumbuh, berubah, dan menghadapi tantangan baru di setiap fase kehidupannya. Maka dari itu, penting bagi kita semua, terutama kalian para Dempoers yang sedang berada di masa remaja, untuk memahami bahwa perjalanan ini wajar meski tidak mudah.
Dalam psikologi, seseorang yang telah menemukan dirinya secara utuh disebut telah mencapai self-acceptance atau penerimaan diri. Ini adalah kondisi ketika individu mampu menerima kekurangan dan kelebihannya secara sadar, tanpa terus-menerus menyalahkan atau membandingkan diri dengan orang lain.
Penerimaan diri itu harus diusahakan. Mengapa? Karena dalam diri manusia terdapat tiga komponen dasar yang saling berkaitan, yaitu:
- Cognitive (Pikiran)
- Affective (Perasaan)
- Behavior (Perilaku)
Jika kita sudah mulai mengenal dan menerima diri, maka pikiran kita akan lebih tenang dan positif. Perasaan kita akan lebih Bahagia dan perilaku kita pun cenderung mengarah pada hal-hal yang membangun.
Namun, jika kalian masih merasa cemas, bingung, sedih, atau gelisah itu juga wajar. Itu adalah tanda bahwa kalian sedang berproses. Khususnya, bagi kalian yang sedang berada di fase pencarian jati diri. Proses ini adalah bagian penting dari pembentukan pribadi yang kuat di masa depan.
Menemukan diri itu seperti melihat seorang anak kecil yang sedang belajar berjalan. Ia jatuh, menangis, mencoba lagi, dan akhirnya bisa berjalan, bahkan berlari. Tapi meskipun ia sudah bisa berlari, bukan berarti ia tidak akan terjatuh lagi. Justru, dari jatuh itulah ia belajar untuk lebih berhati-hati. Proses ini terus berulang dalam setiap fase kehidupan kita—masa anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia.
Dempoers, setiap dari kita memiliki tantangan dan standar kebahagiaannya masing-masing. Kadang, kita dihantui oleh kesalahan masa lalu. Namun jika kita bisa menjadikan kesalahan sebagai guru terbaik, kita akan jauh lebih ringan menjalani hidup.
Gunakan semboyan ini dalam pencarian dirimu: “Here and Now” yang artinya sekarang dan saat ini. Jangan terus-terusan terjebak dalam masa itu akan membuatmu merasa bersalah. Jangan pula terlalu fokus pada masa depan, hingga lupa melangkah di hari ini. Fokuslah pada tantangan saat ini dan lakukan yang terbaik di fase hidupmu sekarang.
Untuk kalian yang sedang berada di fase remaja madya hingga remaja akhir, tetap semangat, ya! Fase ini adalah masa emas untuk menemukan dirimu. Jangan takut gagal, jangan ragu untuk belajar dari pengalaman.
Kami tantang kalian, untuk menjadi pribadi yang lebih baik di fase ini. Bukan untuk menjadi sempurna, tapi untuk terus tumbuh. Karena saat kamu mulai mengenal dan menerima dirimu, di sanalah kamu benar-benar menemukan siapa dirimu yang sebenarnya.
Salam semangat,
Guru BK-mu


