Mawar Merah untuk Guruku
(Hari Guru SMA Dempo 2019)
Senin, 25 November 2019, merupakan hari iatimewa bagi orang Indonesia, khususnya yang berprofesi sebagai pengajar (guru). Setiap lembaga pendidikan dengan cara sendiri, memperingati hari istimewa itu. Sayangnya, tidak semua guru memaknai hari itu sebagai hari refleksi sejauh makna panggilan sebagai guru itu dapat menjadi penerang di kegelapan.
Bagaimana dengan kegiatan di SMA Katolik St. Albertus (DEMPO)? Luar biasa. Ide kreatif-inovatif dari Pengurus OSIS dan Panitia pantas mendapatkan apresiasi. Pagi itu, sejumlah siswa sudah berjajar rapi di teras sekolah. Mereka antara lain Are, Valent, Aby, Anne, Monica, Bryan, Rafael, Bagas, Nelson, Elok, Dimas, Kent, Ancilla,Louis, Cinta, Jeanny, Egi, Catleen, Wisnu, ,Ester,dan kawan-kawan. Setiap guru yang memasuki tangga pertama sekolah tersebut mendapatkan ucapan selamat Hari Guru dan seuntai mawar merah. “Wah, saya lupa kalau hari ini hari Guru,” heran guru bahasa Indonesia yang lupa bila 25 November itu dijadikan hari nasional “Hari Guru”.
Hati para guru yang berjumlah 85 itu semakin bangga akan profesi pilihannya. Di Ruang Guru berukuran 16×30 meter penuh dengan untaian mawar, ada yang putih, merah, dan kuning. Di saat istirahat, pukul 10.15-10.45 Panitia dan OSIS masuk di Ruang Guru. Mereka megadakan serangkaian acara. Dimulai pemotongan kue oleh Ketua Panitia, diberikan kepada guru , P. Hadi Pratkno. Setelah itu, para guru mendapatkan kue, lalu dinyanyikan lagu “Hymne Guru” dan ditampilkan video tentang aktivitas guru yang sedang mengajar.
Di akhir acara, para guru menyampaikan terima kasih kepada para siswa dengan memberi salam. Guru inspirasiku/Tik/