Memaknai Arti Sesungguhnya Sumpah Pemuda dalam Aksi, Refleski, Tantangan dan Optimalisasi Harapan

Oleh: Louis Martin Lionel Gratio Killa X-7/25
“Sinar Mentari dan jajaran bangunan tua pada pagi itu menjadi saksi bisu akan semua perjanjian dan sumah yang diucapkan untuk menjunjung perjuangan dempoers dalam harapan yang direalisasi di era reformasi“
Awal kehidupan pagi dengan kemeriahan kota Malang dalam memperingati “Sumpah Pemuda” ini menjadi ajang genjotan bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk mendalami secara utuh mengenai arti “Sumpah” yang sesungguhya. Tatkala dengan Dempoers yang penuh antusias berkumpul di lapangan olah raga. Semua proses yang berjalan dari awal berjalan dengan khidmat dan berwibawa. Bruder Mardi selaku Kepala Sekolah SMA Katolik St. Albertus Malang yang juga menjadi pembina upacara pada Senin, 28 Oktober 2024 menyampaikan bahwa” Dalam peristiwa bersejarah yang ke-96 hari ini adalah semangat persatuan dan kesatuan bangsa, yang melampaui perbedaan etnis, budaya, dan bahasa demi mencapai kemerdekaan dan keutuhan negara. Sumpah Pemuda juga mencerminkan tekad generasi muda untuk memperjuangkan cita-cita bangsa dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan, yang menjadi landasan kuat bagi persatuan nasional. Semuanya itu harus terlaksana dalam hidup kedepannya. Telah ditanamkan dalam diri kalian sebagai calon pembuka pintu gerbang Indonesia Emas masa depan.” Makna ini penting karena menunjukkan bahwa persatuan adalah kunci utama untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Sumpah Pemuda mengajarkan bahwa meskipun kita memiliki perbedaan, kita dapat bersatu dan bekerja sama untuk tujuan bersama yang lebih besar.
Tak lama berselang, seorang siswi dipanggil untuk memberikan pesan persatuan untuk Dempoers. Inti dari pesannya adalah “ Sebagai pelajar Indonesia kita seharusnya lebih ditekankan untuk menghargai proses belajar dibandingkan menghalalkan segala cara dalam ambisi tak sehat untuk mendapatkan nilai tinggi” Kalimat tersebut menyoroti pentingnya menghargai proses belajar sebagai tujuan utama pendidikan. Sebagai pelajar, kita seharusnya mengutamakan pemahaman materi dan pengembangan keterampilan, bukan sekadar mengejar nilai tinggi dengan cara-cara yang tidak etis. Ambisi yang tidak sehat untuk mendapatkan nilai tinggi, seperti menyontek atau menekan diri secara berlebihan, bisa mengikis integritas dan esensi dari pendidikan itu sendiri.
Dalam hal ini pemuda Indonesia terkhususnya Dempoers diafirmasi untuk merefleksikan lebih lanjut tentang berproses dalam belajar dalam lingkungan. Pada upacara ini terdapat juga prosesi khusus yang terjadi setelah upacara, yakni pembagian hadiah dan seremoni untuk siswa yang telah berprestasi dan membawa nama “DEMPO”.
Bagian peristiwa ini juga bermakna karena apa yang disaksikan secara langsung oleh Dempoers merupakan realisasi dari apa yang dinamakan dengan komitmen teguh menjunjung tinggi persatuan untuk mengharumkan nama almamater. Sehingga dari ajang ini para Dempoers bisa distimulasi untuk terus dan mau untuk berproses.