Membangun Hubungan Harmonis dalam Pertemuan Orang Tua Kelas X
Penulis: Lydia Christi Nikodimus
Pada hari Sabtu, 6 Juli 2024, SMA Katolik St. Albertus Malang mengadakan acara penting yang melibatkan para orang tua dari siswa kelas X. Pertemuan ini diselenggarakan di aula sekolah dan membahas berbagai aspek terkait Implementasi Kurikulum Merdeka, sistem pembelajaran, informasi dari kesiswaan mengenai peraturan, dan perizinan sekolah. Acara ini juga memberikan informasi mengenai manfaat pelaksanaan psikotes dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka.
Pertemuan dimulai pukul 08.00 WIB yang disambut oleh kepala sekolah, Br. Antonius Sumardi, O.Carm. “Jadilah pemenang bukan pecundang”, itulah ungkapan yang disampaikan oleh Br. Antonius Sumardi, O.Carm., Beliau juga menyampaikan kepada orang tua mengenai motivasi peserta didik memilih bersekolah di SMA Katolik St. Albertus Malang.
Diskusi dilanjutkan dengan penjelasan dari Waka Kurikulum yaitu Enny Dwi Wardani tentang sistem pembelajaran yang akan diterapkan dalam Kurikulum Merdeka. Selain itu, tim kedisiplinan, diwakili oleh Bapak Ignatius Windiastanto, memberikan informasi terbaru mengenai peraturan dan perizinan sekolah. Termasuk, prosedur untuk memastikan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi siswa. Kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat penting untuk mendukung pembentukan karakter siswa.
Selain itu, sekolah juga mengundang narasumber yaitu Murni Risman, S.Psi. dari Lembaga Tes Bakat Indonesia (TBI). Salah satu poin yang dibahas adalah manfaat dari pelaksanaan psikotes dalam Kurikulum Merdeka. Psikotes membantu mengidentifikasi kekuatan dan potensi siswa secara lebih holistik, sehingga memungkinkan pendekatan pembelajaran yang lebih tepat dan efektif.
Setelah presentasi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, Para orang tua dapat mengungkapkan kekhawatiran mereka, memberikan masukan, dan memperoleh klarifikasi lebih lanjut terkait Implementasi Kurikulum Merdeka.
Pada pukul 11.15 WIB, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang di taman tengah. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang tua dan guru untuk berinteraksi secara informal dan mempererat hubungan. Pukul 12.00 WIB, para orang tua berkumpul di kelas masing-masing sesuai dengan pembagian kelas dan bertemu dengan wali kelas.
Pertemuan orang tua ini bukan hanya merupakan forum untuk menyampaikan informasi penting, melainkan sebagai wujud nyata sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mendukung proses pendidikan. Harapannya, dengan adanya Kurikulum Merdeka, dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih berdaya dan relevan bagi generasi masa depan.