Bona Fide Ad Meliora

Penulis: Lydia Christi
Live In istilah yang digunakan untuk menyebut kegiatan di mana seseorang tinggal atau menginap di suatu tempat untuk jangka waktu dan tujuan tertentu. Ini bisa mencakup berbagai konteks, seperti live in sebagai bagian dari suatu pekerjaan, proyek, atau pengalaman khusus. Namun, live in yang diadakan oleh SMA Katolik St. Albertus Malang menggambarkan kegiatan tinggal bersama induk semang dan terlibat dalam kehidupan sehari-hari di desa selama empat hari. Dengan kata lain, peserta didik benar-benar tinggal dan merasakan kehidupan desa secara langsung selama periode tersebut.
Tahun pelajaran 2024/2025, live in kembali diadakan di beberapa panti asuhan, panti jompo, dan biara. Lokasi live in tersebut meliputi Panti Werdha Pangesti Lawang, Panti Werdha Griya Asih Lawang, Bhakti Luhur Malang, Biara Karmel “Regina Apostolorum” Batu, Stasi Ngrejo, Desa Kluwut, Kec. Wonosari, Kabupaten Malang. Terdapat satu lokasi live in yang berbeda dari tahun sebelumnya yaitu Dusun Brau, Kecamatan Bumiaji, Batu.
“Bona Fide Ad Meliora“, dengan niat baik menuju hal-hal yang lebih baik”. Inilah tema yang diusung untuk live in tahun 2024. Tema ini menjadi tema besar live in SMA DEMPO Malang. Live In akan diadakan pada hari Selasa – Jumat, 10 – 13 Desember 2024. Peserta didik yang mengikuti kegiatan ini adalah kelas XI sebanyak 430 siswa dan 38 pendamping di lokasi yang berbeda.
Biara yang dipilih menjadi tempat live in mengajak peserta didik untuk mengenal secara langsung bagaimana para biarawan Karmelit dibentuk. Biara yang mereka kunjungi merupakan tempat pembinaan awal sebelum mereka mengabdikan diri dan kesetiaan kepada Ordo Karmel. Selain mengenal secara langsung kehidupan biarawan Karmelit, para peserta didik diajak untuk mengalami bagaimana hidup menjadi seorang biarawan. Dengan mengenal dan mengalami kehidupan seorang biarawan diharapkan sepulang dari live in di biara, peserta didik sungguh-sungguh mampu mengaplikasikan nilai-nilai hidup seorang biarawan yang tenang dalam mengambil keputusan, bersikap bijaksana, mampu memanajemen waktu dengan baik, bersikap rendah hati, melayani sesama, dan terlebih lagi dapat membangun relasi yang baik dengan Tuhan.
Tempat panti asuhan mengajak peserta didik belajar tentang kerendahan hati, semangat melayani, daya juang, dan harapan yang terus menyala meskipun melalui liku-liku kehidupan yang berat. Kegiatan di panti jompo juga membantu memberikan gambaran kepada peserta didik di mana peserta didik dapat menyaksikan perjalanan hidup yang penuh warna dari generasi yang lebih tua. Memberikan waktu dan perhatian sehingga membuat peserta didik semakin menghargai kebijaksanaan dan ada pengalaman baik yang dapat mereka bawa.
Peserta didik yang tinggal di desa diajak untuk merasakan kehidupan sehari-hari, serta ikut terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengakar kuat dalam budaya lokal. Mulai dari membantu di kebun, berjualan, memerah susu sapi, memberi makan ternak, memberikan bimbingan belajar kepada anak induk semang, dan memasak. Selain itu, peserta didik mampu belajar kehidupan yang ada di desa tidak hanya mengajarkan kebersamaan, tetapi juga menghormati alam sebagai sumber sandang, pangan, dan papan serta memahami siklus kehidupan.
Harapannya melalui kegiatan live in di panti, biara, dan desa selama empat hari ini, peserta didik mampu menimba sebuah perspektif baru tentang kehidupan dan menjadikannya sebagai pengalaman luar biasa yang tidak terlupakan. Momen-momen tersebut nampaknya sederhana namun sarat makna yang mana dari setiap momen dapat menambah wawasan para peserta didik dan kelak dapat mereka realisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Viva Dempo!