Studi Tur Jepang 2024
Penulis: Fransisca Ajeng
Di SMA Katolik St. Albertus diajarkan beberapa macam bahasa asing, salah satunya adalah Bahasa Jepang. Bahasa Jepang dipelajari oleh peserta didik peminatan Bahasa baik kelas X, XI maupun XII, serta lintas minat IPS kelas X, XI dan XII. Selain itu, peserta didik juga belajar Bahasa Jepang secara mandiri dari anime maupun games yang banyak beredar di kalangan remaja.
Banyak hal baik yang bisa dipelajari dari pembelajaran bahasa asing selain bahasanya itu sendiri. Dalam pembelajaran Bahasa Jepang, budaya juga diajarkan kepada peserta didik, misalnya budaya disiplin, atau menghargai waktu, menjaga kebersihan, dan lain-lain. Dari budaya tersebut, Jepang menjadi salah satu negara maju di dunia. Bangsa Jepang juga memberikan banyak kesempatan untuk studi di Jepang, dalam bentuk program beasiswa ataupun mandiri.
Saat libur kenaikan kelas, sebanyak 34 peserta didik SMA Katolik St. Albertus (Dempo) Malang mengikuti kegiatan studi tur Jepang selama 8 hari, yaitu hari Kamis, 13 Juni hingga Kamis, 20 Juni 2024. Peserta studi tur Jepang berasal dari kelas X dan XI, baik kelas IPA, IPS maupun Bahasa. Beberapa kota dikunjungi antara lain Osaka, Kyoto, dan Nara.
Osaka adalah kota terbesar ketiga setelah Tokyo dan Yokohama. Osaka terkenal dengan kulinernya yaitu takoyaki dan okonomiyaki. Orang Osaka umumnya lebih bersikap terus terang, terbuka, dan lebih memiliki banyak humor dibandingkan orang Jepang pada umumnya. Selain itu, Osaka terkenal dengan perdagangannya. Pada kesempatan ini, kami sempat dinner di restoran “Takoyaki All You Can Eat”, dengan memasak takoyaki sendiri.
Dalam kesempatan studi tur Jepang ini, peserta didik berkunjung ke Universitas di Jepang. Selain itu, juga ada sharing dari alumni Dempo yang mendapatkan beasiswa monbukagakusho dari pemerintah Jepang dan alumni yang kuliah di Jepang dengan jalur mandiri. Di Osaka, kami mengunjungi tempat-tempat terkenal seperti Osaka Castle, Glico Man, Nanba, The Osaka Museum House, dan banyak tempat terkenal lainnya. Selain itu, siswa dapat mempelajari budaya Jepang seperti memakai yukata, mengunjungi museum noodle cup dan sumo. Salah satu siswa yaitu Bryan dari kelas X Bahasa beruntung karena mendapatkan kesempatan untuk tanding dengan sumo secara langsung. Bryan mengerahkan segenap tenaganya dan melakukan teknik yang baik dalam bertanding dengan sumo. Sayangnya, Ia belum berhasil mengalahkan sumo tersebut.
Selain Osaka, kami juga ke Nara. Nara merupakan salah satu kota wisata yang ramai di Jepang. Di Nara, kami mengunjungi Kuil Gangoji dan Nara Park. Nara Park sangat luas mencapai 511 hektar. Di Nara Park, pemandangannya sangat indah dan ada bangunan-bangunan kuil yang megah. Selain itu, ada banyak rusa jinak dan ramah yang berkeliaran. Siswa dapat memberi makan rusa di taman ini.
Selain Osaka dan Nara, siswa juga mengunjungi Kyoto dengan naik transportasi umum shinkansen atau kereta cepat. Kyoto dulu adalah ibukota Jepang selama lebih dari 1000 tahun. Kyoto memiliki kekayaan tradisi yang luar biasa, kuil-kuil yang menakjubkan, serta alam yang indah. Di Kyoto, kami mengunjungi beberapa tempat yaitu: fushimi inari, kiyomizudera serta arashiyama. Fushimi Inari adalah kuil Shinto yang terkenal dengan senbon torii (1000 gerbang torii berwarna merah terang), yang sangat populer baik di kalangan turis lokal maupun mancanegara. Kiyomizudera mempunyai arti kuil air suci. Kuil ini terletak di tempat yang tinggi, sehingga dapat terlihat pemandangan Kyoto yang indah. Arashiyama adalah hutan bambu yang terkenal dengan tangkai-tangkai yang indah dengan diiringi oleh suara gemerisiknya pohon bambu.
Di hari terakhir, kami mengunjungi taman bermain Universal Studio Japan. Ada banyak permainan, parade, dan pertunjukkan yang bisa dinikmati, seperti Detektif Conan, Jurasic World, Minion, Harry Potter, dan banyak lainnya.
Banyak hal baik yang dipelajari siswa selain melatih kecakapan Bahasa Jepang secara langsung.Berikut ini adalah beberapa kesan dari peserta studi Tur Jepang.
Angela Merici Ecclesia atau siswa yang akrab dipanggil Cezya, siswa kelas XI Bahasa mengatakan bahwa dia menjadi semakin mengenal kebudayaan Jepang dan karakteristik orang Jepang yang sangat patut untuk dicontoh. Selama di sana, selalu merasakan keheningan di lingkungan sekitar, dan tidak ada keributan. Lingkungan di Jepang sangat bersih dan rapi tertata. Selama di Jepang, selalu bertemu dengan orang yang sopan dan menghormati privasi masing-masing. Di Jepang, kita tidak boleh membuang sampah sembarangan dan jarang sekalimelihat tong sampah. Meskipun begitu, lingkungan di Jepang tetap terjaga kebersihannya.
Lain lagi dengan Trivia XI-A.6 mengatakan bahwa study tour ini memberikan beberapa pengalaman yang cukup membekas, salah satunya saat bertemu dengan seorang alumni Dempo pada saat makan siang di salah satu rumah makan. Alumni tersebutmenceritakan beberapa hal mengenai cara mereka berkuliah di Jepang dan pengalaman mereka selama tinggal di negara tersebut. Selain itu juga, kunjungan ke beberapa universitas di Jepang. Hal yang palng diingat dari kunjungan ini adalah saat seorang mahasiswa asal indonesia di sana menjelaskan tentang cara dia bisa mendapatkan beasiswa ke Jepang. Dari kedua pengalaman tersebut, Trivia dan teman-teman jadi tahu bagaimana cara yang bisa ditempuh jika ingin berkuliah dan menyesuaikan diri di Jepang. Hal lain yang paling berkesan baginya adalah bagaimana masyarakat di sana sangat menghargai waktu, semua kegiatan mereka berjalan dengan terorganisir dan semua orang sangat mengusahakan untuk selalu tepat waktu dalam mengerjakannya.
Peserta studi tur kembali ke Indonesia pada hari Kamis, 20 Juni 2024. Ada banyak cerita dan pengalaman baik yang didapat. Semoga juga menambah semangat mereka untuk mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Jepang. Semoga di tahun-tahun berikutnya ada kesempatan lain untuk siswa mempelajari bahasa dan budaya di negara lain, sehingga semakin membuka wawasan dan memperkaya pengalaman mereka.
