Terus Maju dalam Bali International Choir Festival ke-12 bersama Dempo Choir
Penulis : Dorothea Bening Larasati/ XII IPS 2/ 12
Hallo Dempoers!
Kalian pasti sudah tidak terkejut jika Dempo adalah salah satu sekolah yang sering mencatat siswa/i berprestasi di dunia perlombaan nasional maupun internasional. Jika kalian tergabung dalam klub Dempo, pasti sudah pernah merasakan bagaimana susahnya berlatih dalam suatu ajang perlombaan untuk meraih prestasi. Tapi tahukah kalian bahwa ada satu kelompok Dempoers yang sering bertanding di perlombaan internasional? Yup, Dempo Choir jawabannya!
Tapi, seberapa sering sih Dempo Choir berpartisipasi dalam perlombaan paduan suara? Well, promosi dikit nih! Menurut situs resminya, sudah terdapat sepuluh prestasi yang telah diraih oleh Dempo Choir. Dengan slogan khasnya yaitu Susumu, Susumu, Maju!! Kita akan terus maju walau banyak rintangan dalam prosesnya. Dengan prestasi yang cukup membanggakan di awal bulan Agustus 2023, pasti kalian bertanya-tanya bagaimana kami bekerja dalam tim Dempo Choir ini dari awal hingga sampai di panggung paduan suara di Bali.
Well, semua berawal dari tawaran Pak Paulus, konduktor sekaligus pelatih kita di Dempo Choir. Kami awalnya juga ragu apakah kami mau menerima tawaran itu atau tidak. Rencana ini sudah kami pikirkan sejak akhir tahun 2022 dengan penuh kematangan apakah kami akan maju atau tidak sebagai generasi baru setelah hiatus selama pandemi Covid-19. Seiring berjalannya waktu, dengan yakin, kami menerima tawaran dari Pak Paulus. Bali Internasional Choir Festival (BICF) ke-12 adalah acara yang kami ikuti. Singkatnya, Bali International Choir Festival (BICF) adalah ajang perlombaan paduan suara yang diselenggarakan oleh Bandung Choral Society dengan skala internasional yang mengambil tema berbahagia tanpa narkoba.
Tanpa basa-basi, kami menerima tawaran perlombaan tersebut dan mulai berlatih. Bisa dihitung dari bulan Januari hingga Juli 2023, kami terus menerus latihan demi lomba internasional ini. Sekitar sepuluh lagu dari daerah, aransemen, dan pencipta yang berbeda, kami pelajari bersama. Sekitar tiga kali seminggu di hari efektif sekolah, lima hari di hari libur, bahkan berhari-hari saat masa MPLS, kami berlatih bersama menghafal gerakan-gerakan untuk beberapa lagu. Ada juga tempat latihan favorit kami seperti kapel Dempo, aula atas Dempo, Gedung Widya Bakti, tempat latihan di daerah Universitas Negeri Malang, dan kapel Susteran Misericordia yang sudah menjadi tempat latihan kami selama hampir tujuh bulan.
Mungkin, kalian sudah bisa menebak lagu-lagu yang kami bawakan di ajang perlombaan ini jika kalian menyimak seluruh penampilan Dempo Choir saat Dempo Choir Competition, Misa besar, dan Graduasi. Tidak lupa, konser bertema “Arunika” kami adakan kembali setelah hiatus cukup lama karena pandemi. Kami juga diundang oleh kelompok Gracioso Sonora Choir untuk tampil dalam konser kecil bertema “Hajimari” yang mengundang para juri untuk mengevaluasi penampilan kami. Bisa terbayang bagaimana sulitnya selama berlatih, meski hanya mengandalkan suara yang diinginkan pembuat lagu dan konduktor.
Setelah latihan yang cukup banyak, kami mendapatkan sebuah pengalaman berkesan yaitu “lomba sambil liburan” ke Bali. Dengan membawa 36 Dempoers, lima alumni, dan tiga pendamping, perjalanan dimulai dari hari Senin, 24 Juli 2023 hingga Minggu, 30 Juli 2023. Menaiki bus dari Malang hingga Banyuwangi, menaiki kapal ferry, hingga perjalanan menuju Rumah Khalwat Tegal Jaya, Bali menjadi pengalaman pertama kita untuk melakukan perjalanan jauh melintasi dua pulau.
Pasti kalian berpikir, “Kalau sudah sampai Bali, berarti cuma lomba, habis itu liburan dong?”. Tentu tidak! Meski kami sudah di Bali, latihan pun terus kami jalani. Latihan di aula dan taman rumah retret sudah menjadi rutinitas kami selama di Bali. Apalagi, acara yang sungguh padat yang membuat kami pusing tujuh keliling melakukannya. Dengan pegangan “Buku Panduan Dempo Choir dalam rangka mengikuti 12th Bali International Choir Festival, Malang-Bali, 24-30 Juli 2023”, kami melakukan seluruh rangkaian acara yang pasti juga menyita waktu kami untuk membuka Google Classroom sekolah.
Uji coba panggung, yang dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Juli 2023, adalah pengalaman pertama kami berkeliling Bali untuk pergi ke dua tempat yang berbeda. Oh iya, kami mengikuti dua kategori yang berbeda pula yaitu Musica Sacra di GKBP Jemaat Galang Ning Hyang, Bali dan Giri Nata Mandala Puspem Badung, dan Bali untuk Teenager’s Choir. Kami juga sempat melihat lawan-lawan yang akan bertanding bersama-sama untuk memperoleh hadiah besar dari perlombaan ini.
Kompetisi, yang dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Juli 2023, adalah pengalaman yang menegangkan untuk bertanding melawan para peserta lain dari luar negeri dan dalam negeri. Kostum sudah kami persiapkan dan wajah sudah dirias semenarik mungkin. Inilah saatnya Dempo Choir go International. Dengan membawakan dua lagu di dua kategori membuat kami khawatir jika gagal. Rasa gugup kami rasakan selama berkompetisi, rasa malu melihat para peserta dan juri selalu menghantui kami, hingga fisik kami yang semakin menurun membuat kami takut untuk berlomba. Tapi, kami yakin bahwa Tuhan selalu mempunyai rencana. Kami berdoa, saling menyemangati, dan menguatkan agar kami terus maju.
Championship, yang dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Juli 2023, adalah rasa syukur kami telah masuk ke babak kedua kategori Musica Sacra. Bahagia kami rasakan dengan serius dalam penampilan bersama enam kelompok paduan suara lainnya. Menambahkan lagu Dies Irae karya Michael John Trotta, menjadi lagu andalan kami untuk maju ke babak grandprix. Meski kami sudah gagal maju ke babak kedua kategori Teenager’s Choir, kami tetap bersyukur atas kemenangan di kompetisi kali ini dan berharap agar bisa masuk ke babak grandprix. Tidak lupa, kami juga membeli oleh-oleh khas Bali. Membeli oleh-oleh adalah bentuk liburan singkat sekaligus membawa cinderamata bagi orang tersayang di Malang.
Awarding, yang dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Juli 2023, adalah kebahagiaan yang memuaskan bagi kami. Bertepat di Giri Nata Mandala Puspem Badung, Bali, kami duduk bersama-sama untuk menyaksikan apakah harapan menang atau tidak. Kata-kata, “With final score, … is awarding to,” sudah membuat jantung kami berdetak keras.
Akhirnya, kemenangan Dempo Choir jatuh pada Gold Medal IV dengan poin 33.70, Qualified to Championship kategori Musica Sacra. Rasa senang sembari menyuarakan, “Viva Dempo!” menjadi teriakan dalam tangisan kebahagiaan pertama kami selama sesi awarding. Tanpa disangka juga, kategori Teenager’s Choir tidak mau kalah untuk memberikan Gold Medal I dengan poin 30.18. Terkejut? Iya, karena kami tidak menyangka bahwa kategori ini juga masuk dalam kejuaraan. Kemenangan terakhir kami di Silver Medal dengan poin 79.23 di babak Championship kategori Musica Sacra, menutup rasa bahagia kami. Meski tidak bisa maju ke babak grandprix, membawa pulang tiga medali sudah membuat kami puas dan bersyukur.
Closing Ceremony, yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juli 2023, adalah saat terakhir kami berada di Bali untuk mengenang seminggu kami berproses bersama di ajang perlombaan ini. Perwakilan kami, Kak Rheya (Alumni) dan Dave (XI Bahasa) memperkenalkan pakaian Bali kepada seluruh peserta Internasional di gedung yang sama seperti saat awarding yang lalu. Kami akhirnya pulang dan sampai di Malang pada hari Minggu, 30 Juli 2023 dengan keadaan badan yang cukup lelah hingga sakit dalam waktu seminggu setelah kepulangan kami dari Bali. Meski begitu, itu adalah bayaran dari kerja keras dari awal Januari hingga akhir Juli 2023 dengan membawa kemenangan di ajang internasional.
Rasa Syukur, haru, dan kenangan terindah membawa Dempo Choir pada akhir yang bahagia sekaligus membuka kesempatan bagi Dempo Choir untuk terus bertanding di ajang nasional dan internasional. Motivasi serta harapan dari semua orang, para Dempoers, guru, dan karyawan SMA Dempo turut senantiasa menaungi kami untuk terus semangat dalam kompetisi Bali International Choir Festival ke-12. Terima kasih atas kerja keras dari peserta Dempo Choir dan semoga cerita kemenangan ini bisa memotivasi Dempoers untuk terus berani maju membanggakan diri sendiri, sekolah, dan bangsa.
VIVA DEMPO!